Film Semi
Mata Bu Sofie menyapu panorama dari ruang tak berbatas, matahari pagi memberi warna berkilauan pada ombak yang pagi itu sedikit lebih jinak. Wanita berambut ikal yang diikat keatas itu melepas sendalnya, berjalan menyambut ombak kecil yang dengan cepat menjilati jari-jari dan telapak kakinya.Aku ingin seperti ini selamanya gumam Bu Sofie pelan, merentang
kedua tangan seolah ingin memeluk langit. bibir tersenyum bahagia, bahagia dengan kebebasan yang tengah dinikmatinya. Lepas dari sorotan mata bengis para wanita sosialita, lepas dari segala macam barang branded puluhan juta. Tas versace, gaun dari desainer ternama, jam tangan hingga kalung dan cincin berlian yang selalu menjadi barometer kesuksesan para suami.
Bu Sofie menggerak-gerakkan tangannya yang serasa begitu bebas tanpa mata berlian yang setiap hari menjepit erat aliran darah, yang terkadang membuat jari-jarinya kebas. Bebaaass gumamnya, tersenyum lepas, terbebas dari segala beban.Bukan sekedar bebas dari rintih persaingan para srikandi borjuis, tapi juga bebas dari kritik tajam Pak Prabu yang sehari-hari tak kalah cerewet dengannya.
Tak ada pula komentar miring dari suaminya saat mendapati pantat montoknya hanya dibalut kain pantai tipis, tanpa underwear. Bahkan beberapa kali tubuh montoknya dipeluk Dako dan Munaf dihadapan suaminya, tapi lelaki berkumis itu hanya tersenyum, seolah mengizinkan dirinya mencari bahagia ditempat itu. Bibir Bu Sofia tersenyum kecut, saat teringat tingkah suaminya yang pura-pura tidak melihat saat tubuh montoknya diseret Dako ke kaki sebuah tebing. Pemuda yang nakal, kepala Bu Sofie menggeleng-geleng, coba mengingat bagaimana lelaki muda itu menggumuli dirinya dengan begitu buas di atas pasir pantai.
Teringat pula bagaimana serunya persaingan antara dirinya dan Aida saat berebut mengendarai batang Adit subuh tadi. Keponakan geloo dikira pingsan beneran, ga taunya malah main kuda-kudaan sama Aida, umpat Bu Sofie sambil tertawa. Parahnya lagi, beberapa saat lalu, secara terang-terangan dirinya menawarkan tubuh montoknya kepada Arga, Uuugghhh,****punya maluuu Bu Sofie memaki dirinya sendiri, sambil tertawa kecil. Kakinya menendang gumpalan ombak kecil.Ibu baik-baik aja kan Bu?
Tanya Mang Oyik yang heran melihat tingkah Bu Sofie yang tertawa sendiri.Ehh, iyaa baik Mang kenapa di sini lebih banyak batu karangnya dibanding pantai di depan cottage? Bu Sofie berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah, malu dengan tingkahnya sendiri, bertanya pada Mang Oyik, namun lelaki berambut kriwel itu mengangkat kedua pundaknya tanda tak tau.
Mata belo (baca: mata bola pingpong nya Bung Iwan Fals) yang dihias bulu mata lentik itu beralih menuyusuri bibir pantai. Tiba-tiba pandangannya beralih pada ATV yang masih diduduki Mang Oyik. Mang ajarin saya nyetir ATV dong, kaya nya seru kalo bisa ngebut di pantai sepi begini pinta Bu Sofie. Lhaa terus nyiapin peralatan game nya gimana Bu? Mang Oyik menjawab pertanyaan bu Sofie dengan mata yang tak lepas dari payudara besar Bu Sofie yang dipastikan tidak mengenakan bra. Gilaa pentilnya aja gede banget gumam Mang Oyik penuh birahi.
Kenapa Mang? Eenghh maksud saya, saya ga enak kalo mereka ke sini peralatan game belum siap
Kali ini mata Mang Oyik lebih beruntung, angin pantai begitu lihai meniup rok lebar Bu Sofie, hingga menampilkan pantat yang begitu montok. Itu gampang Mang lagian mereka masih lama ke sini kita aja yang terlalu pagi Ayolaaah, ajarin sayaaa rengek Bu Sofie, begitu acuh dengan kenakalan angin yang memanjakan mata Mang Oyik.
Mang Oyik meneguk ludah, saat Bu Sofie berbalik menghadapnya, memohon dengan gaya centil khas ABG, tak peduli dengan ulah angin yang berhasil menyingkap rok bagian depannya, hingga menampilkan gundukan vagina yang gemuk. Tangan Mang Oyik gemetar menyerahkan kunci, disambut tawa Bu Sofia yang sukses mengerjai lelaki berambut kriting itu. Ayo naik biar saya bonceng, seru Bu Sofia yang sudah duduk manis mengangkangi ATV.
Dan ternyata, memang tidak sulit bagi Bu Sofia untuk menjinakkan ATV di atas pasir pantai, ulah ngebut Bu Sofie membuat membuat Mang Oyik sedikit terganggu menikmati tubuh dan paha mulus di depannya. Jangan terlalu ngebut Bu, pasir pantai bikin roda jadi liar lhoo apalagi kalo mau naik tanjakan bukit itu seru Mang Oyik menunjuk bukit pasir yang tengah dituju oleh Bu Sofie, Laju ATV yang mulai liar, memberi alasan bagi Mang oyik untuk berpegangan pada pinggang yang sedikit berlemak.
Bu Sofia justru tertawa, menggeber gas semakin kencang. Namun tiba-tiba laju ATV mulai menurun saat Mang Oyik mengelusi paha. ATV Menaiki bukit pasir yang landai namun cukup tinggi dengan gas tertatih, akibat ulah Mang Oyik yang berhasil mengganggu konsentrasi wanita itu, hingga akhirnya kendaraan beroda 4 itu turun dengan sendirinya dari bukit. Mang kalo mamang takut jatuh, pegangan yang kenceng seru Bu Sofie, yang diamini mang Oyik, memindah telapak tangannya ke payudara besar Bu Sofia, dan meremasnya dengan kuat.
Pegangan seperti ini Bu? Tidaaak, lebiiih kencaaang lagiii rintih Bu Sofie, menikmati keberanian tangan Mang Oyik. ATV terhenti ketika Mang Oyik berusaha menarik keluar sepasang payudara. Silahkan jalan lagi buu bisik Mang Oyik, ditengah kekaguman, telapak tangannya yang kasar tak mampu sepenuhnya menangkup kedua daging milik Bu Sofie. ATV berjalan dengan sangat lambat, bibir wanita itu terus mendesis, putingnya yang mengeras terasa sedikit pedih saat jari-jari Mang Oyik mencubit dan memelintir. Tubuh Bu Sofie semakin gemetar saat pantatnya merasakan menggesek batang yang sudah sangat keras.
yang nempel di pantat saya ini apa Mang?,Cuma tongkat persneling koq Bu Mana ada sih ATV pake persneling,hahahaa oowwwhsss Bu Sofie tertawa di sela rintihannya. hahahaa ya artinya ini tongkat persneling saya bu hahaha Pengen nyoba tongkat persneling saya? Deg, Laju ATV direm mendadak, Bu Sofie memang sudah sering mencoba ketangguhan para pejantan muda yang menjadi bahan arisan teman-temannya, tentunya tanpa sepengetahuan suami-suami mereka, tapi Mang Oyik adalah manusia paling amburadul yang pernah menjamah tubuh sosialita itu.
layarkacaxxi
Matanya menyusur bibir pantai, menoleh ke kiri dan ke kanan, memastikan tidak ada seorangpun selain mereka ditempat itu. Mengucap terimakasih pada bukit pasir yang tadi dinakinya, menutup akses pandangan dari arah cottage Boleehhh, biar saya coba jawab Bu Sofie dengan jantung berdebar, coba merasakan batang keras yang terus menggesek-gesek sekitar pinggang dan pantatnya.Wanita itu berdiri, mengangkangi jok ATV, perlahan menurunkan celana dalamnya dengan mata waspada mengamati sekitar pantai. Melihat pantat montok mulus yang terbuka di depan wajahnya Mang Oyik langsung membenamkan wajahnya ke belahan pantat Bu Sofie. Aaaakkkhhh, Maaaangssss, tubuh wanita terlonjak, tak menduga dengan serangan Mang Oyik, tangannya segera memegang stang menahan tubuhnya yang terhuyung kedepan.
Oowwwhhssss,Ganas baangeetss ni Orang, Aaaggghhhsss gumam wanita itu tak jelas, merasakan lidah panas Mang Oyik yang dengan cepat melakukan sapuan panjang di selangkangannya, menjilati bibir vaginanya dan terus menyapu hingga ke lubang anusnya.Terus berulang-ulang, menyapu, menggelitik, sesekali menusuk lorong vagina dan anusnya, membuat tubuhnya merinding. Aaaaggghhh, gilaaaa, masukin maaaaang kalo beraniii rintih Bu Sofie semakin membuka lebar pahanya, dan benar saja, sesaat kemudian Mang Oyik menjawab tantangannya.
Lidah panas itu berusaha menguak lubang anus Bu Sofie. Akibatnya wanita itu semakin kalang kabut dilanda birahi. Tak pernah dirinya diperlakukan seperti ini, selama ini pejantan muda yang dibokingnya kebanyakan dari kalangan mahasiswa, yang minim pengalaman dan terlalu menjaga sopan santun. Tapi kini, wanita itu dapat merasakan lidah panas yang berhasil menerobos liang kotor itu, menggelitik liar berusaha masuk semakin dalam, Aaaaaggghhhh Maaaang,jilaaaatin dalam nyaaa jugaaaa Maaaangssshhh pantat besar Bu Sofie menekan wajah Mang Oyik.
Tak ingin mengecewakan tamunya, Mang Oyik tak lagi peduli dengan rasa pahit di lidah, daging tak bertulang itu menari, melengkung ke kiri ke kanan seolah mencari sesuatu di lorong anus Bu Sofie. Dasaaarrr, betinaaa binaaaallll rintihnya, mengakat pantatnya semakin tinggi, memberi akses sepenuhnya pada lidah Mang Oyik untuk bertualang. Bibirnya terus mendesis, merintih, menjerit histeris.
Aaaaakkkkhhhhhh pindaaaah depaaaaannn, sedooottt yang didepaaaan Maaaaang, jerit Bu Sofia tiba-tiba, menjambak rambut kriting Mang Oyik, mengangkangi wajah Mang Oyik, mengarahkan lidah yang masih terjulur itu kebagian depan. Tapi, belum puas dengan gerakan lidah Mang Oyik di vaginanya, pantat Bu Sofie bergerak semakin liar, menggesek-gesek bibir vaginanya yang penuh lendir ke wajah mang Oyik dengan kuat. Hingga akhirnya gelombang orgasme menyerang tubuhnya.Aaaaggghhh, keluaaaaaarrrr,
Sedooot Maaang, minuuuum,sedoooot semuaaaa perintah Bu Sofie yang merintih penuh kenikmatan, menjejalkan bibir vaginanya ke mulut Mang Oyik yang terbuka. Tapi bukan Mang Oyik namanya jika pasrah begitu saja menjadi objek pelampiasan seorang wanita. Karena bibir tebalnya tiba-tiba membekap seluruh pintu vagina Bu Sofie, dan melakukan sedotan kuat, hingga wanita itu terkencing-kencing.
Didera orgasme panjang kaki montok itu gemetar, Sudaaaah Maaaang,stooop namun bibir Mang Oyik terus menghisap, menyedot lorong vaginanya, memaksa semua cairan keluar dan beralih ke mulutnya. Uuuuggghhh Seeeerrr…. lagi-lagi Bu Sofie squirt, memuntahkan air seni yang dipaksa keluar. Tubuhnya roboh memeluk stang ATV, menungging membelakangi Mang Oyik yang tertawa puas dengan wajah basah oleh cairan vagina.
Saat nya beraksi batin Mang Oyik, Tangan kirinya mengocoki batang yang sudah mengeras, sementara tangan kanannya mengusap-usap bibir vagina yang penuh dengan tetesan lendir. Oooowwwwhhhssss lenguh Bu Sofie, saat merasakan batang Mang Oyik yang dengan mudah menerobos vagina yang basah, tanpa menunggu dirinya siap, Mang Oyik langsung menggenjot dengan kasar.
Bu Sofie tertawa melihat ulah Mang Oyik yang begitu bernafsu, wajar saja, sangat jarang lelaki itu bisa merasakan barang semulus milik Bu Sofie. Selamat menikmati seru Bu Sofie dengan gaya yang sangat genit, menduduki batang Mang Oyik di atas ATV. Menggerakkan pinggulnya pelan. Wanita itu sadar, lorong vaginanya yang terbiasa dengan batang besar, terasa sedikit longgar saat berusaha mengempot batang Mang Oyik.
Waaahhh, Mang Oyik, ada barang bagus dipake sendiri nih seru seseorang dari arah belakang. Bu Sofie yang terlalu asik dengan Mang Oyik tak menyadari seorang pemuda menghampiri mereka. Bu Sofie berusaha meloncat turun dari atas tubuh Mang Oyik, tapi lelaki itu mencengkram erat pinggulnya sambil tertawa. akhirnya wanita itu hanya bisa berusaha menutupi selangkangannya dengan rok yang terlalu pendek.
Tenang Bu, dia si Kontet teman saya koq, penjaga cottage sebelah, ga usah takut, Kontet ini kalo ga diizinin ga bakalan ikut nyodok koq, terang Mang Oyik, yang langsung dijawab Kontet dengan plototan mata. Gila lu Mang, barang bagus gini masa gue cuma disuruh nonton, aaahh, tai lu Mang, bini gue kemarin lu obrak-abrik gue santai aja, sekarang elu ada barang bagus dipake sendiri, liat aja ntar bini lu gue pake siang malam jangan protes lu
Aaahh berisik Lu Tet, bikin orang ga khusu aja, Mang Oyik melempar sendal ke arah Kontet.Bu Sofie tak bisa menahan tawanya, meski tampangnya lebih sangar dan punya body yang jauh lebih besar dari Mang Oyik, ternyata lelaki itu cerewetnya minta ampun. Bu gimana?, boleh ikut gabung ga? Eeenghh iya deehh eemmh terserah deh maksud sayaa wajah Bu Sofie panas seketika, bibirnya telah mempersilahkan dua manusia amburadul itu untuk menikmati tubuhnya, tubuh istri dari seorang direktur cabang perusahaan besar di negeri maritim ini.
Tapi ulah Kontet yang tertawa girang menampilkan gigi yang sebagian ompong itu, membuat Bu Sofie tak mampu lagi menahan tawanya. Dan akhirnya hanya bisa merutuki nasibnya yang harus menjadi pemuas nafsu dua kura-kura pantai selatan. Tapi bilangin Mang, kalo nusuk punya saya ini mulut harus diam, ga boleh cerewet Hihihihi Namun tawa Bu Sofie terhenti saat Kontet mengeluarkan batangnya. Batang yang lebih besar dari milik suaminya yang sudah termasuk kategori big size. Berselimut kulit yang coklat kehitaman, membuat tampilannya semakin sangar.
Film Bokep
Kenapa Bu gede banget ya,hehehee, makanya saya ga pernah ngizinin dia ngentotin bini saya, pasti ancur meqi Marni kalo disodok tu batang,hehehee Jantung Bu Sofie bergemuruh mendengar paparan dari Mang Oyik yang begitu vulgar, khas orang pinggiran. Tapi batang itu memang sangat besar. Pinggul Bu Sofie kembali bergerak, berusaha sekuat mungkin menjepit batang Mang Oyik agar lelaki itu cepat selesai.Sementara Kontet berjalan ke depan ATV, seolah ingin memamerkan batang gorilanya kepada Bu Sofie yang tak berkedip memandang dengan bibir mendesis birahi. Tak sabar menunggu giliran. Bu, kelamaan kalo nungguin Mang Oyik kelar langsung masukin double dong Bu Gila kamuu bisa hancur beneran punya sayaa, Sini deehhh Aaawwwhh pelan Mangss Bu Sofie kembali menungging, agar mulutnya dapat menjangkau batang besar itu.
Dasar kau Sofiee ga pernah bisa sabar kalo liat batang besar, batinnya tertawa girang bercampur ngeri. Ooowwwhhh,yaaa, jilaaat buuu,yaaa,basaaahiin dulu batangnyaaa jilat memutar buuu oowwhhh yaaa sekarang masukin kemulut ibu, ooowwwhhhsss, gilaaa mulut ibuuu hangaaat bangeeettt masukiiin semua dong Buuu ayoo buuu semuaaa AAAAWWWW, SAKIT BUUUU Kontet menjerit seketika, batang besarnya digigit oleh Bu Sofie.
Makanya diam, tinggal nikmatin aja repot bener sih, ga tau apa kalo ni batang gede banget ga bisa masuk semua tauu Tapi Bu, kan ga usah pake digi Diam!!! Kontet langsung menutup rapat mulutnya. Whuahahahaa emang bener Lu Tet, sampe ngentot aja mulut lu ga bisa diam Mang Oyik sontak tertawa. disambut tawa Bu Sofie yang ga sanggup melihat wajah Kontet yang seketika pucat, mendengar bentakannya.
Kehadiran Kontet membuat Bu Sofie bisa lebih rileks, seakan lupa dengan status sosialnya. Waduuuhh, koq malah ngecil sih ni batang, Bu Sofie tiba-tiba panik saat mendapati batang Kontet yang keras seperti kayu mulai loyo. Sini dehh ibu masukin semuuaaa Eeemmmpphhh uuummpphhh Bu Sofie berusaha menjejalkan batang gemuk itu kemulutnya, membekap dengan lidahnya. Namun batang itu hanya mampu masuk setengah.
Uuugggmmpphhh Ooommppphh Bu Sofie gelagapan, saat batang kontet yang hitam kembali membesar di dalam mulutnya. Tapi mulut wanita itu enggan untuk melepaskan.Ini adalah persetubuhan paling gila dari yang pernah dialaminya. Tangan Bu Sofie mencengkram pantat Kontet, memberi perintah agar batang itu bergerak di dalam mulutnya.
Ooommmpphhh, uuggmmmppp jari lentiknya menekan pantat Kontet lebih kuat, hingga batang besar itu hampir masuk ke kerongkongannya, menutup saluran nafasnya.Ooogghhhh mulut Bu Sofie tersedak, melepaskan batang besar, matanya berair akibat tersedak, tapi gilanya bibir sensualnya itu justru tersenyum. Gimanaa Tet,nikmat mana sama meqi binimu
Juancuuuk mulut Ibu ganas banget nikmat banget Bu,hampir aja saya muncrat di mulut ibuuu, telinga Bu Sofie terasa panas saat mendengar Kontet hampir saja memenuhi mulutnya dengan sperma, batangnya saja sudah bau, bagaimana spermanya. Buu sebelum mulut ibu menampung sperma kita-kita saya cium dulu dong Buu Mang Oyik yang merasa diacuhkan memalingkan wajah Bu Sofie, lalu dengan cepat melumat ganas.
Eeemmpphhh, Mmaamgghhh emmpphh Bu Sofie gelagapan, mulutnya dihisap Mang Oyik, lidahnya membelit, menarik masuk lidah wanita cantik itu ke dalam mulut yang bau tembakau. Tak henti-hentinya Mang Oyik menyedot dan meneguk ludah Bu Sofie yang terkumpul. Sementara batangnya kembali bergerak menghajar kemaluan wanita itu. Belum lagi Kontet yang begitu ganas menyusu di payudara besarnya. Bolehkan? kalo saya nyemprot di mulut ibu? tanya Mang Oyik, dengan nafas memburu. Pantatnya semakin cepat bergerak.
mulut sayaa? Yaaa saya rasa itu lebih baik, saya sedang subuurrr, ucap Bu Sofie terengah-engah, entah apa maksudnya, padahal subuh tadi keponakannya Adit berkali-kali memenuhi rahimnya dengan benih yang sangat subur. Tapi yang pasti, mulut Mang Oyik yang bau itu hampir saja menghantarnya pada orgasme yang liar. Buu isep punya saya lagi buuu pinta Kontet dengan suara memelas, sesaat Bu Sofie menatap wajah Kontet yang penuh harap. Haapp…Kembali batang besar itu memenuhi mulut Bu Sofie.Eeemmpphh Oooommggghh Ooowwhhggg
Ooowwhhhsss Buuu enaaaak Buuu Tangan Bu Sofie kembali mencengkram pantat kekar Kontet, memandu agar batang besar itu bergerak lebih cepat di dalam mulutnya, begitu kompak dengan kedua tangan kontet yang memegangi kepala Bu Sofie, seakan benar-benar tengah menyenggamai mulut wanita cantik itu.
Oooommmgggghh, Aaaaagghhmmm Mata Bu Sofie kembali berair, berkali-kali batang besar itu menyodok tenggorokannya dengan kasar. Tapi wanita enggan melepaskan, bahkan lidahnya semakin liar menggelitik batang besar Kontet. Buuu, sayaaa keluaar duluaaannn, Aggghhhh tiba-tiba Mang Oyik mendengus liar, menghambur sperma di lorong kemaluan Bu Sofie.
Wanita itu berusaha berdiri, melepaskan batang Mang Oyik, tapi lelaki itu mencengkram erat pinggulnya, menekan kuat pantatnya ke bawah, membuat Batang Mang Oyik semakin jauh tenggelam. Mati-matian Bu Sofie berusaha melepaskan batang yang terus berkedut menghambur benih, tapi sangat sulit, mulutnyapun masih dipenuhi oleh Batang besar. Bahkan gerakan batang itu semakin kasar. Bu Sofie menatap wajah Kontet yang habang ijo mengejar kenikmatan tertinggi.
Uuugghhh Siaaal hati Bu Sofie mengumpat melihat wajah Kontet yang menunjukkan bagaimana besarnya kenikmatan yang diberikan oleh mulut seorang wanita sosialitas kelas atas. Ooommmggghhh, uuuggmmhhhh, tangan Bu Sofie meremas erat pantat Kontet, pinggul besar wanita itu kembali bergerak, berharap batang Mang Oyik masih dapat melaksanakan tugasnya.Terlanjur basah, dirinyapun tak ingin rugi, harus mendaptkan orgasme seperti yang tengah dikejar Kontet, dengan mulut menggeram, penuh dengan jejalan batang besar, mata wanita itu menatap Kontet memberi sinyal. Inilah saat yang tepat.
Oooowwwhhhsss Buuu,Aaaagghhhh Gilaaa nikmat bangeeeet Kontet histeris menghambur sperma, yang sigap disambut mulut Bu Sofie, berkali-kali mulutnya meneguk sperma Kontet yang memancar, seiring lorong vaginanya yang juga menghambur cairan orgasme ditengah sumpalan batang Mang Oyik. Ooommpphh puiihh puaahh puihhh asin banget sperma mu Tet Haayyaaaahh kalo asin kenapa ditelan Buu heheheee
Download Bokep
Terpaksa tau Bu Sofie mencoba berdalih, meski mulutnya sudah terbiasa dengan beberapa cita rasa sperma. Buu Kontet kembali merengek, meminta bibir mungil Bu Sofie membersihkan batangnya. Aaahhh ngelunjak Lu Tet gue kan juga mau disepong ama Bu Sofie protes Mang Oyik yang merasa tersisih. Iyaa iyaa sini gantian wanita itu melepaskan batang Mang Oyik dari vaginanya. Lalu turun dari ATV, tanpa tendeng aling langsung melahap batang yang masih mengeras, dan itu membuatnya sangat heran.BREEMMM…BREEEMMMM… BREEEEMMMMM…. tiba-tiba terdengar suara ATV di kejauhan. Bu Sofie terkaget, itu pasti rombongan suaminya. dan mereka pasti mencari dirinya yang tiba lebih dulu. Sebenarnya Bu Sofie bisa saja langsung melepaskan batang Mang Oyik, membenahi pakaiannya lalu menghampiri mereka. Tapi matanya menatap nanar batang Kontet yang besar dan masih mengeras. Yaa dirinya masih ingin merasakan batang yang lebih besar dari milik suaminya itu memasuki tubuhnya. Aaahh persetanlah ntar gampang cari-cari alasan, batin Bu Sofie menghentak.
Tet cepet tiduran BU Sofie mendorong tubuh besar Kontet kepasir, lalu dengan sigap menggenggam batang besar pemuda itu, dan mengarahkan keliang kemaluannya. Oooowwhhhhsss Gilaaa emang besar bangeeeettsss Aaagghhh, Tai Lu jangan diaaam cepet masukiin batang Luu Bentak Bu Sofie panik,kata-katanya terdengar vulgar. Tanpa pikir panjang Kontet menghentak dengan kuat, bahkan terlalu kuat, hingga batang besarnya menggelosor masuk menghentak hingga ke lorong rahim.
Aaagghhhh, begooo,sakiiitt kegedeaaann Tapi bisa masuk koq Bu jawab Kontet cengengesan, antara takut dan nikmat. Yaaa masuukk Aaahhhss sampe mentoookss Bu Sofie coba meresapi kenikmatan di lorong vaginanya. Maaang,mau Apaa?,jangaaan disituuu Aaagghhh gilaaa,masuuukk jangaaann sakiitt begooo,Aaagghhh dikit lagiii
0 Comments